Monday, July 2, 2012
Irma Hasmie-Redza Syah Ikut Sunnah : Mas Kahwin 3 Dinar
Utusan Malaysia pada 3 Julai 2012 (sisipan Hits muka surat 26) cuba mengelabui dan sengaja tidak melaporkan ......
Mas Kahwin 3 Dinar Mas ( amalan Sunnah dan hukum wang ayn)
antara selebriti Irma Hasmie dan Redza Syah....tetapi hanya melaporkan :
"dalam majlis yang cukup harmoni itu, pengantin perempuan
telah menerima mas kahwin berjumlah RM2,220 dan hantaran RM33,333.33"
(...sebenarnya berat/nilai 3 Dinar Emas kekal selama-lamanya tidak berubah kecuali wang kertas yang akan jatuh/merosot kerana faktor inflasi, riba, pertukaran wang asing, IMF, Bank Dunia, hutang Kerajaan, kekuatan/kelemahan Ringgit dll.....jadi RM2,220 tiada makna lagi bila masa berubah..mungkin tak boleh beli walapun 1 Dinar Mas dalam 1 atau 2 tahun lagi....).
Adakah Utusan Malaysia MENIPU, BERBOHONG, PUTAR BELIT, SENGAJA MANIPULASI ATAU BERNIAT JAHAT MEMADAM TANDA SYIAR ISLAM, SUNNAH, HUKUM SYARIAH DAN MUAMALAT YANG HALAL LAGI DIREDHAI ALLAH DAN RASULNYA DARIPADA MENGANGUNGKAN WANG KERTAS DAN SISTEM RIBAWI SEMASA ?
BUKTINYA....ADALAH FOTO 3 DINAR EMAS YANG DIPEGANG KEDUA PENGANTIN TERSEBUT.....MASYAALLAH !
POSTSCRIPT:
Ini waktu yang penuh dengan kesulitan. Ini adalah masa penuh bergelimang dengan riba. Tapi inilah waktu terbaik kita untuk mendekatkan diri kepada Allah, subhanahu wa ta'ala. Beribu kesulitan, tetapi ada beribu kesempatan baik, untuk menyebut nama Allah, subhanahu wa ta'ala.
Jalan untuk itu, untuk mendekatkan diri dengan Allah Ta'ala, adalah menegakkan kembali syariat muamalat dan rukun zakat. Hal penting dari hadirnya kembali Dinar dan Dirham, kata Shaykh Umar, adalah akan kembali digunakannya Dinar dan Dirham secara resmi untuk membayar zakat. Sebab zakat hanya bisa dibayar dengan 'ayn, tidak bisa dengan dayn, seperti uang kertas. Bahkan bila uang kertas itu mewakili koin emas atau perak (dayn).
Pembayaran zakat dengan uang kertas, selama ini, adalah akibat keadaan darurat - saat Dinar dan Dirham belum tersedia kembali. Dengan kembalinya Dinar dan Dirham di tangan para sultan, keadaan darurat ini telah berakhir. Sambil menuju kepada keadaan ideal, inilah saatnya bagi setiap Muslim untuk berbuat.
Ketika kebanyakan orang belum mengerti, atau enggan melakukannya, atau merasak sulit dengannya, justru inilah saat terbaik bagi kita untuk menjalankannya.
Selengkapnya silakan unduh dan simak pengajaran yang diberikan oleh Shaykh Umar pada salah satu sesi Dinihari Dinar, Kuala Lumpur, yang sangat bagus ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment